SIDOARJO – Program membaca menyenangkan inovasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mutiara Rindang cukup diminati guru dan kepala sekolah. Cara baru dalam hal membaca itu diakui cukup membantu para guru untuk meningkatkan kemampuan membaca anak.
Seperti pengalaman para guru di SD Negeri Tambak Sumur, Waru. Mereka mengaku cukup enjoy mempraktikkan membaca menyenangkan di hadapan para siswa didik.
“Tidak ada beban untuk kami, banyak guru yang praktik,” Kata Kepala SD Negeri Tambak Sumur, Bu Menik Indah Ningrum, Selasa (23/11)
Program membaca menyenangkan juga sejalan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Dimana, literasi menjadi bagian penting dalam pendidikan.
Menik menambahkan, ia juga memiliki cara tersendiri untuk memotivasi para guru agar aktif dan rajin praktik membaca menyenangkan. Yakni dengan memberikan penghargaan kepada guru-guru yang mampu membaca atau bercerita dengan baik di hadapan siswa didik. “Saya pilih 3 terbaik, dan itu murni dari uang pribadi,” imbuhnya.
Langkah itu sengaja diambil Menik atas keprihatinan lemahnya kemampuan baca dan literasi anak-anak saat ini. Agar siswa termotivasi, maka guru juga berperan dengan mengajarkan cara membaca yang menyenangkan. Karena itu, dari pihak guru juga harus terus meningkatkan kemampuan.
“Guru-guru di sini juga terus saya dorong untuk mau membaca,” tutur perempuan yang sudah menjadi Kepala Sekolah sejak tahun 2014 itu.
Ibu Kepala Sekolah juga menceritakan, SD Negeri Tambak Sumur mulai bekerjasama dengan LSM Mutiara Rindang di awal semester ini. Mulanya ia tahu program membaca menyenangkan dari salah satu sekolah yang sudah bekerjasama dengan Mutiara Rindang. Ia bersyukur karena sekolahnya ikut diajak bekerjasama untuk kegiatan peningkatan literasi anak itu.
Saat ini, membaca menyenangkan menjadi menu yang wajib dipraktikkan para guru. “Setidaknya 5-10 menit, guru praktik membaca menyenangkan di kelas,” sambungnya.
Menik juga berharap program inovasi dalam literasi itu tetap berlanjut. Sehingga, motivasi anak dalam membaca juga bisa terus meningkat.
Guru Kordinator Program,Bu Nining Sunarni juga mengakui jika praktik membaca menyenangkan cukup enjoy bagi para guru. Memang dalam tahap awal butuh beberapa penyesuaian untuk bisa praktik membaca dengan menampilkan intonasi, hingga mimik wajah itu.
“Untungnya juga ada pelatihan dari Mutiara Rindang, jadi sangat terbantu,” kata guru PAI itu.
Menurut Nining selama ini kendala praktik membaca menyenangkan hanya masalah teknis. Yakni soal keterbatasan jaringan dan kuota untuk mengakses buku digital.
Sebagai koordinator, Nining juga memiliki semangat tersendiri untuk menggiatkan praktik membaca menyenangkan di SD Negeri Tambak Sumur. Selama pandemi Covid-19, memang banyak pembelajaran dilaksanakan secara online. Setelah pandemi melandai, pembelajaran tatap muka baru dilaksanakan dengan terbatas.
Saat itu, Bu Nining mengaku cukup prihatin lantaran melihat minat siswa didik dalam membaca cukup rendah. “Saat masuk sekolah kelihatan, semangat membacanya ironis. Mungkin di rumah juga kurang diajarkan untuk membaca,” imbuhnya.
Karena itu, kedatangan LSM Mutiara Rindang menjadi angin segar para guru di SDN Tambak Sumur untuk meningkatkan literasi di siswa didik. “Saya juga sempat praktik ke anak saya sendiri, dan cukup diminati,” jelasnya.
Senada dengan itu, Guru kelas VI, Pak Edy Kusuma juga cukup berterima kasih dengan inovasi dari LSM Mutiara Rindang. Baginya, praktik membaca menyenangkan menjadi hal baru yang perlu untuk ditingkatkan terus. Karena selain enjoy bagi guru juga cukup membantu mengajari siswa didik untuk membaca. (son/vga)