KEGIATAN MENDONGENG BERSAMA KAK BIMO
Sabtu, 28 Agustus 2021 SD Al Muslim mengadakan kegiatan mendongeng bersama Kak Bimo secara virtual by zoom meet dan streaming youtube Al Muslim. Kegiatan ini masih termasuk ke dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT RI yang ke-76. Kegiatan mendongeng bersama Kak Bimo ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan murid-murid SD Al Muslim. Di samping itu kegiatan ini juga bermanfaat untuk melatih pola pikir anak-anak untuk menjadi lebih baik, kritis, dan cerdas.
Kegiatan ini dilakukan mulai pukul 08.00-10.00 wib dan diikuti oleh siswa kelas 1 sampai kelas 6 SD Al Muslim. Tema yang diambil adalah “Pahlawan Era Milenial”. Diharapkan setelah mendengarkan dongeng, murid-murid mempunyai semangat seperti pahlawan kemerdekaan dan mampu mengisi kemerdekaan dengan meneruskan cita-cita luhur para pahlawan dengan melakukan hal-hal yang positif.
Kegiatan dimulai pukul 07.50 dengan anak-anak join di zoom meet, rangkaian acara dipandu oleh Ustadza Wiwik selaku master of ceremony, dibuka oleh Ustadza Zahroh selaku kepala SD Al Muslim, dan ditutup doa oleh Ustad Izzi. Narasumber tunggal dalam kegiatan ini adalah Kak Bimo. Beliau adalah pakar dongeng berkarakter, pendiri asosiasi pencerita muslim Indonesia, pencipta 2 rekor MURI (pendongeng dengan ilustrasi suara terbanyak, lebih dari 200 suara dan audien dongeng terbanyak, 24.000 anak), The Best Performance berbagai festival bercerita nasional-internasional, dan masih banyak lagi pengalaman beliau.
Kak Bimo memulai ceritanya dengan menyapa anak-anak dan mendoakan supaya mereka menjadi orang-orang hebat. “Tazkia kelas 5 yang besok akan jadi rektor UNAIR, Rayyan kelas 3 yang kelak akan menjadi gubernur Jawa Timur, Aqila dan Zafira yang memakai kacamata keren, dua-duanya nanti akan punya pabrik kacamata dan toko-toko optik dimana-mana, Aira akan menjadi menteri kelautan, Arfan kelihatan sholih, cocok jadi hafiz dan ketua MUI, dan masih banyak lagi orang-orang hebat dari Al Muslim yang akan menjadikan Indonesia terkenal, besar, dan jaya.
Menurut Kak Bimo, orang berprestasi selalu tinggi motivasinya. Bagaimana caranya motivasi tinggi itu? Dekat dengan guru-guru yang memberikan semangat. Semangat itu bensin atau bahan bakar. Api itu adalah motivasi kita. Kalau gurunya memberi nasehat, apinya menyala-nyala. Kalau sudah bersemangat tinggi, hatinya akan menjadi seluas samudra, akalnya menjulang tinggi ke langit, dan badannya kokoh menjadi orang-orang yang kuat dan besar. Orang besar itu orang yang kehadirannya bisa memberi manfaat yang banyak untuk orang lain. Makanya ciri bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Pahlawan adalah orang yang rela berkorban dan yang berani membela kebenaran. Ada banyak pahlawan, di antaranya pahlawan nasional, pahlawan kemerdekaan, pahlawan revolusi, pahlawan pembangunan, pahlawan olahraga, pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan kehidupan adalah ibu kita, dan masih banyak lagi.
Kak Bimo memotivasi anak-anak, “Jangan mau jadi orang cemen, jadilah orang yang berguna dalam bidang apapun, bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, seni dan budaya, ideologi bangsa, dan lain-lain. Jadilah pahlawan!”
Kak Bimo bertanya ke anak-anak,
Kak Bimo : “Ingin jadi orang pinter atau bodoh?”
Anak-anak : “Pinter”
Kak Bimo : “Ingin jadi orang kaya atau miskin?”
Anak-anak : “Kaya”
Kak Bimo : “Ingin jadi orang sukses atau gagal?”
Anak-anak : “Sukses”
Kak Bimo : “Ingin masuk surga atau neraka?”
Anak-anak : “Surga”
Kak Bimo : “Mau jadi pahlawan atau penghianat?”
Anak-anak : “Pahlawan”
Dilanjut Kak Bimo mendongeng tentang Ayami dan Aslan. Dua anak yang berbeda sikap. Ayami seorang anak yang selalu bersyukur, rajin, mandiri, selalu bangun subuh, dan sholat berjamaah ke masjid bersama kakeknya Mbah Sardi yang berumur 100 tahun. Ayami selalu merapikan dan membersihkan tempat tidurnya sendiri, patuh terhadap kedua orang tuanya, juga selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Ayami juga sangat ramah terhadap tetangga-tetangganya. Ayami mempunyai cita-cita ingin mengubah dan memajukan Indonesia melebihi negara Amerika, Swedia, Finlandia, dan negara-negara lainnya. Ayami mengetahui kemajuan negara-negara tersebut dari youtube. Ayami menggunakan fasilitas internet untuk mencari ilmu dan pengetahuan, tidak dipakai untuk main game online.
Sedangkan Aslan seorang anak yang malas, bangun selalu kesiangan, tugas-tugas sekolah tidak pernah dikerjakan, saat sekolah online selalu dimatikan kameranya. Kedua anak ini diajak Profesor Royyan berkeliling dunia melihat negara-negara maju di benua Amerika, Afrika, Eropa, Asia, dan Australia dengan pesawat milik profesor yang bentuknya seperti piring terbang. Di dalam pesawat tersebut terdapat mesin yang merekam kehidupan kedua anak tersebut mulai dari pagi sampai ramalan yang akan datang. Diramalkan Ayami kelak akan menjadi gubernur Jatim sebaliknya Aslan akan menjadi preman. Aslan tidak mau jadi preman. Aslan berjanji akan menjadi anak yang rajin dan berguna bagi agama, keluarga, bangsa, dan negaranya.
Anak-anak sangat senang, terhibur, dan antusias dalam menyimak dongeng yang disampaikan Kak Bimo. Ini dibuktikan dengan adanya beberapa anak yang bertanya kepada Kak Bimo, di antaranya ada Zaskia kelas 5, Alif kelas 4, Keisya kelas 3, dan Alika kelas 1. Terakhir pesan dari Kak Bimo, Allah SWT sudah memberikan kepada kita anugerah tanah air yang luas, yang kaya raya, dan subur makmur. Semua ini sudah direbut dan dimerdekakan oleh para pahlawan dari penjajah dengan perjuangan yang luar biasa. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus untuk mengisi kemerdekaan dengan menjadi orang yang bermartabat tinggi, mulia, maju, dan berprestasi. Jangan biarkan setiap jengkal 1 cm pun tanah air Indonesia direbut oleh penjajah. Kita jaga Indonesia agar tetap jadi milik kita. Berterima kasih kepada jasa para pahlawan adalah merupakan rasa syukur kita pada Allah SWT. (Partiningsih/ Guru SD)