Sidoarjo, Sekolah Vision atau sering disebut Vision School yang terletak di Pondok Tjandra merupakan sekolah dasar yang memegang kuat komitmen menjadi rumah kedua bagi para siswa. Hal ini dibuktikan melalui berbagai terobosan Yang dilakukan untuk mendukung peningkatan kualitas akademik dan layanan bagi para siswa.
Dengan mengusung Concept Based Curriculum, Sekolah Vision memastikan para siswanya dibekali dengan kualitas pendidikan yang sesuai dengan tuntutan abad ini. Selain itu, Sekolah Vision juga menerapakan sistem pendidikan Inquiry Based Learning (IBL), suatu metode belajar modern yang dibangun atas pertanyaan-pertanyaan siswa serta menekankan pada pemahaman konsep dalam proses belajar mengajar.
“Para siswa didorong untuk melakukan kolaborasi antar siswa untuk memecahkan masalah dan tidak sekedar menerima instruksi dari guru. Guru akan membimbing siswa berproses untuk menemukan sendiri sumber jawaban. Disini Guru akan lebih berperan sebagai fasilitator. Penggagas konsep ini meyakini bahwa siswa masa kini akan lebih optimal perkembangannya jika mereka dihadapkan pada masalah yang riil dan substantif untuk dipecahkan.”
Selain dalam hal akademik, Sekolah Vision juga membekali siswanya dengan pengetahuan berbahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang kemampuan para peserta didik dalam berbagai kesempatan untuk menyerap informasi yang mendukung perkembangan mereka dari berbagai belahan dunia. Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak didalam kelas memungkinkan guru untuk dapat lebih optimal berinteraksi dan memonitor perkembangaan peserta didiknya.
Sesuai dengan visi yang dipegang, Sekolah Vision merupakan sebuah tempat belajar yang dapat dipilih oleh siapa saja. Hal ini terbukti dengan kehadiran siswanya yang heterogen, yakni berasal dari latar belakang yang sangat beragam, seperti agama, suku, dan ras. Disini, semua agama diberikan fasilitas yang sama, yakni tiga kali dalam satu minggu siswa melaksanakan kegiatan ibadah dan doa bersama hari sebelum masuk kedalam kelas dengan dibimbing oleh guru agama masing-masing. Keyakinan dan moral adalah basis penting bagi mereka, baik saat ini maupun di masa mendatang. Mereka juga diajarkan untuk menerima beragam perbedaan yang ada.